Pekerjaan dan Bayaran tak biasa
"Bekerja yang haqiqi adalah bekerja yang
tak pernah memetingkan upahnya, namun lebih mementingkan berguna bagi banyak
orang" kata kata bijak yang pernah ku baca di salah satu blog ternama.
Mencari pekerjaan di tengah himpitan dan pertarungan di kota besar Ibukota Jakarta sangatlah sulit, disaat banyak perusahaan yang berlomba-lomba mencari pegawai yang mampu bekerja dan berkreativitas di luar kemampuan yang tertera di selembar kertas bernama ijazah yang mereka punya,di tambah banyaknya petarung-petarung tangguh yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan di Jakarta.
Bapak syaiful Rahim (43) tahun mungkin satu dari kebanyakan orang yang mencari pekerjaan yang tidak biasa di saat orang di Ibukota Jakarta mencari pekerjaan yang layak. dia adalah contoh pekerja yang tidak memetingkan jabatan dan upah di terima, pekerjaan yang dia miliki juga umumnya tak lazim di kerjakan kebanyakan orang.
"awalnya kerja di forensik RSCM Jakarta, tapi saya ingin mencari
tantangan baru dan bekerja di luar zona nyaman" ujar Syaiful Rahim saat
menjelaskan pekerjaannya saat ini.
Bekerja sebagai Perias Mayat di Jakarta
bukanlah pekerjaan yang menjanjikan dan mampu di jalani banyak orang, namun dia
bekerja selama kurang lebih 8 tahun tak ayal, membuat dirinya bosan dan ingin beralih,
tahun demi tahun serasa menumbuhkan tekad bapak dua ini dimana dia bekerja
dengan hati dan rasa sehingga pekerjaan yang di jalani menjadi sangatlah berkah
dan di beri jalan oleh Tuhan-Nya.
Awalnya dia
mengaku bekerja sebagai Perias Mayat hanyalah keisengan semata di saat dia bekerja
di Forensik RSCM, dimana ketika ada Mayat yang non muslim kesulitan menemukan
perias mayat, maka dia berinisiatif untuk membantu merias mayat tersebut yang
notabennya belum mempunyai bakat merias sebelumnya, dia pikir mudah untuk merias
mayat seperti merias manusia pada umumnya.
"gak butuh keahlian apa apa, cuma modal
berani sama modal punya make up aja awalnya". ujarnya sambil tertawa.
hanya
bermodalkan make up racikan yang dia buat saaat ini, dan di tambah asistem yang
terus menemani dia bekerja kemana pun pergi, menghiasinya aja pun, butuh waktu
1-3,jam untuk merias mayat tersebut.
"kalau
niat kita baik insya allah gak pernah di gangguin apa-apa paling wajarnya cuma
bunyi pintu dan angin lewat aja" sebut pak Syaiful Rahim yang sedang
menceritakan kejadian saat dia bekerja.
Bayarannya pun awalnya hanya sering kali di beri terima kasih hingga seiring
berjalan waktu bayarannya pun sampai jutaan rupiah dalam setiap periasannya,
itu semua berkat pekerjaan yang di jalaninya dengan berfikir membantu orang
lain bukan malah memanfaatkan keadaan.
Komentar
Posting Komentar