Target karya Raditya Dika

   Review Film  "Target"  karya Raditya Dika



Sutradara : Raditya Dika
Produser : Sunil Soraya
Penulis : Raditya Dika
Pemeran : Raditya Dika, Cinta Laura Kiehl, Samuel Rizal,  Willy Dozan, Abdur Arsyad, Hifdzi Khoir, Ria Ricis, Romy Rafael, Anggika Bolsterli
Perusahaan produksi : Soraya Intercine Films
Distributor : Soraya Intercine Films
Tanggal rilis : 15 Juni 2018
Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia

       Film Target bercerita tentang sembilan orang yang terjebak dalam sebuah permainan menegangkan. Sekelompok sembilan orang terbangun di set film ‘Target’. Ternyata mereka dijebak di sebuah gedung kosong. Sebuah suara mengatakan mereka punya waktu 24 jam untuk mengikuti skenario yang diberikan. Seluruh gerak-gerik mereka direkam. Bila mereka kabur atau melanggar aturan, mereka akan dibunuh.

       Film Target ini Liris pada tanggal 15 Juni 2018. Film ini, mempunyai kemiripan dengan film hangout sebelumnya yang pernah di mainkan dan di sutradarai oleh Raditya Dika itu sendiri. Alurnya pun hampir sama dengan film "Hangout"dimana semuanya berawal dari dikumpulkannya para artis dan aktor di sebuah tempat yang mereka secara tidak langsung di paksa mengikuti petunjuk tempat tersebut. Satu persatu para pemain akan mati karena jebakan yang di buat di dalam film tersebut. tetapi di film tersebut juga ada unsur percintaannya dimana Raditya Dika dan Cinta pernah menjalin sebuah hubungan. Beda dengan film "Hangout" yang tidak ada unsur cinta-cintanya. Motif ceritanya sama yaitu faktor "balas dendam".

       Film yang diadopsi dan remak oleh Raditya Dika dari film Hollywood berjudul "The Saw" yang memiliki banyak serial dimana film tersebut berawal dari permainan reality yang memakan korban, namun Raditya Dika kemas dengan sangat Apik dan Ciamik untuk membuat penonton bertanya - tanya apa yang terjadi, dan siapa pelaku utamanya, Raditya Dika cukup membuat penasaran dan adrenaline kita dalam menonton film ini Cukup deg-degan di tambah suguhan sinematografi yang di buat se dramatis ini sehingga menambah kesan thriller dalam film tersebut.

       Pemain di film ini mempunyai karakter yang berbeda - beda. Mulai dari Raditya Dika mempunyai karakter orang yang takut dengan tantangan dan tidak mau ngambil risiko, Cinta mempunyai sifat ambisius, Ria Ricis yang mempunyai sifat Garing dalam setiap aksinya, lalu Samuel Rizal sombong karena merasa dirinya artis dan lebih tinggi sehingga merendahkan teman-temannya, Abdul Arsyad memiliki sifat kebaikan yang tidak suka keributan, Romy Rafael satu satunya pemain yang mempunyai sifat misterius dan susah di tebak, Hifdzi mempunyai sifat pasrah karena di dalam film dia seolah-olah mengikuti apa kemauan orang lain, Anggika mempunyai sifat manja.

        Ceritanya itu berawal dari para pemain di beri pakaian lalu mengikuti permainan yang di sediakan, awalnya semua pemain tidak mau mengikuti permainan tersebut, tetapi karena keterpaksaan dan kalung yang mereka kenakan membawa maut. Permainan pertama di mulai mereka pergi ke suatu ruangan dan mereka di tayangkan sebuah video, lalu di beri petunjuk untuk mengambil sesuatu yang berada di dalam kotak yang berisi pistol dan tulisan yang berisi "ambillah pistol dan tembaklah ke pemain, jika pistolnya tertembak maka yang berhasil akan Melanjutkan permainan" yang di dalamnya ada sebuah pistol untuk menguji kehokian para pemain, dan dalam permainan pertama itu Romy Rafael menjadi korban. di dalam persebut polemik yang terjadi antara satu sama lain, lanjut ke permainan kedua Mereka menuju ke ruangan selanjutnya dan mereka disuruh untuk menjawab tebakan dari monitor yang ada di depan mereka, di mulai Ria Ricis maju ke dalam sebuah lingkaran dan berusaha menjawab tetapi salah dan Ricis menjadi korban selanjutnya, dan permainan di berhasil di dijawab Abdul Arsyad. Lanjut ke permainan ketiga, namun terjadi tragedi yang tidak di sangka sangka, ketika anggika tiba tiba terjatuh yang awalnya pergi ke toilet, dan di lokasi terdekat Raditya Dika berada disana, dan Abdul menuduh Raditya dika sebagai pembunuh Anggika, disitu terjadi puncak konflik antara para pemain yang masih hidup dimana terjadi tuduh menduh. Lalu berlanjut ke permainan ke-empat dimana sisa pemain yang masih hidup di panggil satu persatu untuk memasuki ruangannya. Di dalam ruangan mereka di beri petunjuk yang intinya untuk membunuh satu sama lain, dimana Samuel, Cinta dan Abdur di jebak untuk saling membunuh namun Hifdzi tidak mempercayai Abdur dan Samuel karena patut di curigakan, singkat ceritanya mereka saling tembak menembak antara Abdur dan Samuel namun akhirnya mereka memutuskan untuk bersatu, untuk melawan Cinta, Raditya, Willy, dan Hifdzi. Cinta akhirnya membuat sebuah rencana untuk menyerang Abdur dan Samuel, hingga akhirnya Raditya, Willy, dan Hifdzi tertangkap, namun hal mengejutkan terjadi, dimana Willy Dozen yang berperan sebagai lelaki halus bertulang lunak seketika menjadi cowo pemberani, Jago bela diri yang mengalahkan Samuel dan Abdur. akhirnya Cinta menemukan sebuah rahasia mengenai sosok lelaki bertopeng yang menjebak mereka sebuah melalui sebuah peta rumah sakit. Lalu hidfzi menemukan sebuah ruangan dimana sosok lelaki itu berada dan dimana-mana sudah di pasang bom sudah di nyalakan berada dekat dengan mereka, lalu hal yang mengejutkan terjadi dimana lelaki bertopeng itu adalah Romy Rafael dan Hifdzi berlari kearah romi dan "BOOOMMM"  ledakan keras terjadi dan yang hidup hanyalah Raditya, Cinta dan Hifdzi. setelah kejadian itu Raditya dan Cinta akhirnya selamat tetapi ada hal yang membuat janggal ketika istri dari Romy mendatangi mereka berdua, dia berkata "dia di sekap dan Romy harus melakukan suatu tindakan untuk menyelamatkan istrinya dari sekapan" hingga akhirnya Radit dan Cinta menemukan clue baru yang dimana awalnya mereka kira pelakunya Romy, mereka akhirnya menemui polisi dan menemukan sebuah fakta yang mencengangkan yaitu sebuah skenario film yang berjudul "Target" yang isinya cerita sama persis dengan kejadian yang menimpa mereka, dan ada nama inisial yang mengarah pada nama belakang Hifdzi, dan terkuak pelaku utamanya Hifdzi dimana ia terobsesi melakukan film bergenre realiti yang ayahnya tulis tersebut.

Komentar

Postingan Populer