"Sebongkah beton"
Risau hati
ketika termenung
Sepercik tangis
tak terbendung
Gemerlap tawa laksana
genderang
Goresan senyum tak
terniang
Genangan air menusuk atma
Seakan ku hanyut terbuai
Alunan suara simponi megah
Menghapus bisu dalam sunyi
Ini istana bukan
mitos
Permadani selalu
terekspos
Prahara konon
tercecer
Prasangka deras
mengucur
Tapi ini
istanaku
Tak indah namun mesra
Bukan khayal tapi berupa
Sepetak beton sahaja
Disini terjadi transisi
Antar ku dan dunia
Ku letakkan
segala cipta
Ku serahkan
segala doa
Ku kobarkan
segala cita
Ku lakukan
segala dharma
Ku tobatkan
segala dosa
Kau sepetak
beton yang agung
Komentar
Posting Komentar