makalah sistem perekonomian ekonomi



MAKALAH
SISTEM PEREKONOMIAN





DISUSUN OLEH :
·         AHMAD TRI HAWAARI
·         EKA PRATIWI
·         M. MUQSITH
·         RIZKA
·         *RAKHMADI*

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA
FISIP – ILMU KOMUNIKASI
2016/2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

            Jakarta, 3 Oktober 2016

                                                                                              Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................  
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................
1.3 TUJUAN...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. .
2.1 SISTEM PEREKONIMIAN KAPITALIS....................... .......................
2.2 SISTEM PEREKONOMIAN KOMANDO ............................................
2.3 SISTEM PEREKONOMIAN CAMPURAN...........................................
BAB 3 PENUTUP .........................................................................................
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................
3.2 SARAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Pendapat Para Ahli -Terdapat pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut:
Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
• Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
McEachern : Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Jadi dapat disimpulkan pengertian sistem ekonomi adalah suatu mekanisme untuk mengatur, mengorganisir, mengawasi, serta aturan mengenai seluruh kegiatan atau aktivitas mengenai perekonomian dalam suatu kehidupan bermasyarakat baik dilakukan oleh pemerintah ( pusat ) maupun swasta yang berprinsip memperoleh kemakmuran, kesejahteraan, keuntungan dari sistem tersebut.
Dalam perekonomian hingga saat ini dikenal tiga sistem perekonomian yang selalu dibahas dalam literatur ilmu ekonomi. Tiga sistem ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Ekonomi pasar bebas/ kapitalis
2.      Ekonomi terpusat/komando (sosialis)
3.      Ekonomi campuran
1.2  Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem ekonomi berikut:
            •Ekonomi pasar bebas/ kapitalis
            •Ekonomi terpusat/komando (sosialis)
            •Ekonomi campuran
2. Apa saja ciri-ciri,kelebihan,kelemahan dari 3 sistem perekonomian tersebut?
            •Ekonomi pasar bebas/ kapitalis
            •Ekonomi terpusat/komando (sosialis)
            •Ekonomi campuran

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan sebagai bahan pembelajaran tentang tiga sistem ekonomi tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Pasar Bebas atau Kapitalisme
[1]Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonimi yang berbentuk dan di tandai dengan adanya hak milik swasta atas alat-alat produksi yang diusahakan untuk mencari laba atau keuntungan dalam kondisi persaingan. Persaingan tersebut berlangsung secara tertib karena di dalam melakukan kegiatannya  manusia dituntun oleh sesuatu yang tidak terlihat, Sistem perekonomian bebas mula-mula berkembang dinegara Inggris pada pertengahan abad ke-18. Pada masa tersebut seorang profesor dan filsuf dari Skotlandia yang bernama Adam Smith (1723-1790)menerbitkan sebuah buku yang berjudul “ AN INQUIRY INTO THE NATURE AND CAUSES OF THE WEALTH OF NATION” atau yang biasa disebut dengan THE WEALTH OF NATIONS
 Adam smith menamakannya tangan ajaib ( invisible hand ).Dan sebenarnya tangan ajaibmekanisme pembuntukan harga yang menuntun jalannya produksi, distribusi, dan konsumsi. Berdasarkan harga yang ada di pasar, produsen mengatur rencana produksinya itu dan melakukannya atas dasar tawar-menawar untuk menentukan jalannya pembagian pendapatan di antara faktor-faktor yang ikut serta dalam proses produksi. Karena itulah, konsumen dapat mengatur rencana konsumsinya. Pembentukan harga akan memberi petunjuk kepada produsen apakah prodeuksi harus dikurangi atau diperluas.
Menurut Smith kepentingan pribadi (self interest) adalah kekuatan pengendali perekonomian yang akan berjalan menuju kearah kemakmuran bangsa, yang seolah-olah masing-masing individu diatur oleh tangan gaib (invisible hand) yang mendorong mereka untuk maju. Semboyan kaum liberal yang merupakan pengikut Adam Smith adalah laissez faire yang berarti “biarkanlah” merupakan motto kapitalis. Dan maksud kalimat tersebut adalah biarkanlahproduksi dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran dipasar bebas tanpa adanya campur tangan pemerintah.
Sesuai dengan tanda-tanda yang dimiliki itulah jadi, kapitalisme merupakan perpaduan antara sistem “Laissez faire-comperative-free private enterprise” atau sinonim dari ekonomi pasar bebas dan di hubungkan dengan liberalisme klasik dan libertarianisme dan obyektivisme asal bahasa tersebut dari frasa Perancis yang digunakan pertama kali oleh psikorat pada abad 18 sebagai bentuk perlawanan terhadap intervensipemerintah dalam hal perdagangan yang kemudian asalnya dikenalkan dalam bahasa Inggris tahun 1774, oleh GeorgeWhatley.[2]
Tanda-tanda yang dimiliki dari Laissez faire-comperative-free private enterprise
a.       Sistem laissez faire (kebebasan) berarti pemerintah memberi keleluasaan pada rakyatnya yang berbuat dan bertindak sesuai dengan keinginan dalam menggunakan SDE (sumber daya ekonomi) yang dimiliki.
b.      Sistem competitive (persaingan) yang berarti setiap orang dapat menhasilkan sesuatu yang diinginkan dan menjual dipasar seperti yang dikehendaki secara bersaing dengan pihak lain.
c.       Sistem free private enterprise (usaha swasta yang bebas) berarti setiap orang bebas dalam memiliki. Mengawasi dan mengusahakan SDE masyarakat.
Sistem perekonomian bebas atau kapitalis ini juga sistem perekonomian yang diajarkan oleh kaum merkantilismaupun fisikorat tidak bertahan lama. Keduanya digantikan oleh sistem perekonomian yang menghendaki kebebasan yang benar-benar disetiap yang sudah di sebutkan bahwa sistem ekonomi ini adalah sektor ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Pemerintah juga sebaiknya membatasi diri pada bidang keamanan dan ketertiban saja dan memberikan kebebasan penuh kepada konsumen dan produsen untuk mengurus kepentingan ekonominyasendiri. Pada zaman revolusi Prancis yang terkenal dengan semboyan: Liberte, egalite, fraternite, yang arinya: kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Dan kerena itulah aliran tersebut disebut juga liberalisme (liber = bebas).
Berikut ini adalah ciri pokok dari sistem ekonomi kapitalis
a.       Pemilikan alat-alat dan sumber-sumber produksi: tanah, pabrik, mesin, dan alat lainnya oleh pihak swasta baik perorangn maupun perusahaan
b.      Kebebasan berusaha dan bersaing. Setiap orang atau kelompok orang-orang bebas untuk mendirikan perusahaan dan bebas untuk bersaing dengan cara apapun. Produksi dilaksanakan oleh para pengusaha swasta atas prakarsa dan tanggung jawab sendiri.
c.       Berproduksi untuk dijual dipasar dengan persaingan(competion)
d.      Bertujuan memperoleh keuntungan maksimum. Keuntungan selisih antara penerimaan dan pengeluaran produsen menetukan apa saja yang akan diproduksinya didorong motif untuk mencari untung (profit motive) .
e.       Campur tangan pemerintah atau negara dibatasi beberapa hal yang tidak dapat diusahakan oleh swasta dan menjaga tertib hukum.
meskipun keuntungan dari sistem ekonomi ini sangat besar namun, semakin meningkat angka pengangguran dan kriminalitas serta aksi anarki diberbagai tempat.
Kebebasan yang dikehendaki oleh kaum kapitalis atau liberalis membawa kemajuan ekonomi yang pesat. Industri dan perdagangan berkembangan begitu cepat, yang didukun oleh perkembangan perbankan atau perkreditan. Namun, tidak selalu menguntungkan semua pihak karena ada pihak dan golongan yang dirugikan. Ada beberapa kekurangan sistem perekonomian ini antara lain :
a.       Ketidakmerataan pembagian pendapatan, sehingga terjadi perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin
b.      Ketidakstabilan kehidupan ekonomi (gelombang konjungtur)
c.       Konsentrasi kekuasaan ekonomi, sehingga memungkinkan pembentuakn posisi monopoli.
Pada akhirnya gerakan Marthin Luther inilah semakin menajam dengan gerakan reformasi susulan di swiss oleh rohaniawan Johanes Calvin yang berasal dari Perancis, selanjutnya gerakan ini dikenal sebagai Calvinisme yang sangat mengajarkan kehidupan suci dan disiplin di kalangan umat Kristen. Pengaruh gerakan reformasi bergulir terus, sehingga secara langsung atau tidaknya mendorong muncul gerakan pencerahan (enlightenment). Mencakup pembaruan ilmu pengatahuan, prodemokrasi dan perbaikan ekonomi, yang di mulai sekitar abad 17-18. Abad ini di sebut abad pencerahan. Salah satu hasilnya adalah munculnya masyarakat demokratis dan kapitalis di kebudayaan Barat.
            Gerakan pencerahan ini membawa dampak negatif. Munculnya semangat kapitalisme membawa dampak negatif yang mencapai puncaknya di abad ke-19. Dampak negatif tersebut antara lain adalah ekploitasi buruh, penguasaan kekuatan ekonomi di tangan pemilik modal dan di gunakannya gereja atau pemuka gereja sebagai legitimasi kekuatan politik atau ekonomi.
            Kemudian kondisi-kondisi iniah yang mendorong dilakukannya koreksi lanjutan terhadap sistem politik dan ekonomi, misalnya pembagian kekuasaan dalam bentuk Trias Politica serta di berlakukannya undang-undang antimonopoli, hak buruh untuk mendapattunjangan dan mendirikan serikat buruh.
a.         Kapitalisme Awasl (early Capitalism)
Kapitalisme awal adalah kapitalisme pada abad ke-17 sampai sekitar menjelang abad ke-20. Kapitalisme awal berkembang subur di negara-negara Anglo Saxon. Seperti yang di jelaskan oleh Adam Smith.
b.         Kapitalisme medern (advence capitalism)
Kapitalisme modern adalah sistem ekonomu kapitalis yang  telah disempurnakan. Unsur sempurna yang mencolok dari kapitalisme modern adalah diterimanya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian. Pentinganya peranan pemerintah terutama sebagai wasit yang mengawasi jalannya bisnis. Selain itu, kebebasan individu juga di batasi melalui pembekalan berbagai peraturan, khususnya undang-undang antimonopoli, juga di perhatikannya nasib pekerja, dengan di berlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi hak asasi buruh sebagai manusia. Serikat buruh juga mendapatkan izin untuk berdiri dan memperjuangkan nasib para pekerja.
Peneympurna kapitalis juga menyentuh hak kepemilikan. Dalam kapitalis modern ini tidak semua aset produktif boleh dimiliki individu, terutama dengan kepentingan masyarakat banyak. Aset-aset yang masih dimiliki individu masih sangat banyal.
c.         Intuisi-intuisi dalam ekonomi kapitalis
Ada lima intuisi pokok yang membangun ekonomi kapitalis adalah: hak kepemilikan, keuntungan, konsumerisme, kompetisi, dan harga.
           Hak kepemilikan
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi ini adalah hek kepemilikan swasta atau individu. Dengan hak kepemilikan ini sebenarnya individu dalam masyarakat kepitalis untuk produktif
           Keuntungan
Dalam masyarakat kapitalis, keuntungan atau laba (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekpresi diri. Kerena itu, keuntungan dipercaya dapat memotivasi menusia untuk bekerja keras dan produktif
           Konsumerisme
Hal ini sering diidentikan dengan semangat hedonisme. Dan karena itulah konsumerisme dianggap sebagai hidup yang penuh dengan pemborosan. Namun, kapitalisme juga sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan.
           Kompetisi
Adam Smith dan Jean Baptise Say ajaran tentang pasar sangat terlihat dalam semangta kompetisi, melalui kompetisi dapat tersarring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien, dan efisiensinya akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau yang mebutuhkan(demander) maupun yang menawarkan (suppier)
           Harga
Harga merupakan indikator kelangkaan,jika barang dan jasa semakin mahal, itu artinya semakin langka. Dan begi produsen, gejala naiknya harga adalah sinyal untuk menambah produksi agar meningkatnya keuntungan. Dan sebaliknya bagi konsumen naiknya harga merupakan sinyal untuk menahan diri, dan menyusun ualang rencana pengeluaran agar kehidupannya dapat berlanjut.
d.         Kekuatan dan keterbatasan perekonomian kapitalis
Karena pasar dunia nyata tidak seperti pasar dalam dunia yang digambarkan kaum kapitalis.
           Persaingan bebas
           Saling mengorbankan
           Prinsip mekanisme pasar apanila diterapkan dalam kebijakan politik dapat mendorong kebijakan imperialis
2.2 Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Seperti halnya dengan sistem perekonomian terdahulu, maka kelemahan-kelemahan sistem perekonomian kapitalu/liberal menyebabkan timbulnya aliran baru yang menentang paham tersebut. Paham baru ini dikenal dengan nama sistem perekonomian terpimpin. Dalam sistem perekonomian terpimpin seluruh kegiatan ekonomi dikuasai langsung oleh pemerintah dan diatur dari pusat (Sumber: Carla Poli : 129)
Sistem komando di populerkan oleh Karl Max  dimana sistem ini adalah merupakan syarat bila sistem sosialis ingin berhasil. Pada sistem ini pemerintah  campur tangan penuh dalam perekonomian masyarakatnya, karena menurut anggapannya, bahwa apabila masyarakat (individu) dibiarkan secara bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnisnya maka akan terjadi ketimpangan penguasaan sumber-sumber ekonomi dan akan terjadi penindasan ekonomi oleh masyarakat yang kaya terhadap masyarakat yang miskin.(Sumber: Iskandar Putong : 18)
            Jika dalam sistem perekonomian bebas itu dapat yang dinamakan ekonomi pasar atau tradisional, maka sistem perekonomian terpimpin/terpusat atau terpimpin adalah ekonomi pemerintah yang lebih bersifat totaliter terhadap putusan-putusan ekonomi yang di buat oleh pemerintah pusat.
Sistem ekonomi terpusat/komando (sosialis) adalah sistem ekonomi dimana pemerintah pusat maupun setempat mempunyai kekuasaan, kewenangan maupun hak yang bersifat memaksa pada semua aktivitas, perencanaan,pelaksanaan maupun pengawasan yang lebih banyak atau dominan pada pengaturan ataupun aturan pada suatu kegiatan ekonomi di negara tersebut. kepemilikan dilakukan atau di laksanakan melalui batasan-batasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota atau seluruh lapisan masyarakat di negera itu.
Contoh Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain:
           Rusia  
           RRC (Republik Rakyat Cina)
           Negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Negara tersebut masih menganut sistem ekonomi yang terpusat atau terperintah dari pemerintah pusat yang mempunyai hak untuk mengatur, mengawasi, mengkontrol, maupun mengkoordanasi seluruh kegiatan yang ada di negera tersebut.Baik mengubah, mengurangi, ataupun menambahi barang atau produksi yang berhubungan dengan ekonomi karena mempunyai hak yang tidak bisa diganggu gugat oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada.
Pada dasarnya negara yang masih menganut sistem ekonomi terpusat atau komando rata-rata tidak bisa berkembang dalam kegiatan perekonomian di negara tersebut.Karena ketidak merataan sistem yang hanya berpusat pada satu lembaga yang bernaungan dan mempunyai hak yang konkret dalam aktivitas perekonomian yang menganut sistem ekonomi terpusat atau komando.
A.        Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
• Negara yang menganut ekonomi terpusat tersebut tidak akan berkembang secara pesat, karena hanya berpusat pada satu wewenang ataupun perintah.
• Tidak ada hak ataupun kebebasan dalam mendirikan usaha ataupun membangun kegiatan perekonomian, dikarenakan hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, karena negara tersebut menganut sistem sentralis yang berpusat.
• Semua kegiatan perekonomian yang ada di negara tersebut diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari pasokan produksi, jumlah produksi  kemana akan di distribusikan, dan tepat kepada konsumsi serta penepatan harga.
• Seluruh sumber ekonomi yang berhubungan dengan barang dan jasa ( alat-alat produksi, tanah, perusahaan, bank dan sebagainya) mengenai produksi dikuasai dan dimiliki oleh negara. Jadi tidak ada hak untuk milik pribadi atas alat-alat produksi (kolektivisme)
• Biasanya bersikap otoriter dan memaksa karena itu wewenang dari pemerintah pusat pengendali kegiatan ekonomi.
• Tidak bersikap adil dalam menentukan keputusan mengenai kegiatan perekonomian.
• Jumlah dan jenis barang harus diproduksikan di tentukan oleh badan perencanaan ekonomi pusat yang di bentuk oleh pemerintah (central planning) dan di tentukan berdasarkan rencana ekonomi lima tahun ( Sumber: Carla Poli : 130)
• Harga barang atau yang akan di produksi dan akan di kemanakan barang atau hasil produksi tersebut mutlak di kendalikan oleh pemerintah pusat tersebut.
• Semua warga masyarakat adalah “karyawan” yang wajib ikut produksi sesuai dengan kemampuannya dan akan di beri upah oleh negara sesuai dengan kebutuhannya. ( Sumber : Carla Poli : 130 )
Ini memungkinkan pemerintah untuk menggunakan semua tenaga kerja yang terdapat. Dalam perekonomian dengan demikian jumlah ataupun banyaknya pengganguran akan di hapuskan atau ditiadakan. Ada beberapa negara-negara yang menganut sistem perekonomian yang disebutkan diatas, namun ada beberapa bagian yang berkembang dalam sistem perekonomian terpimpin tersebut maju dengan pesat, namun dengan mengorbankan kemerdekaan ataupun kebebasan mereka sendiri. Karena hak milik pribadi atas alat-alat produksi tidak ada, maka kurang ada dorongan untuk giat atau berprakarsa.(Sumber : Carla poli :130 )
B.Kelebihan Dalam Menganut Sistem Ekonomi Terpusat
• Pendistribusian terhadap Pasar mengenai dan mencakup barang yang akan di produksi maupun yang sudah di produksi dalam negeri berjalan lancar
• Pemerintah bertanggung jawab penuh dan sangat vital terhadap seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
  Kemakmuran masyarakat merata, karena pemerintah mempunyai data data yang valid yang mana bisa menjadi pasar yang baik dan menguntungkan serta bisa memperbaiki sistem yang belum sepenuhnya pasar kuasai dan lakukan dengan baik.
• Pemerintah pusat dapat dengan mudah melakukan pengawasan dan pengendaliandalam kegiatan perekonomian tersebut. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
• Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan, karena ketersediaan data yang mumpuni pemerintah bisa dengan mudah melakukan realisasi dan perencanaan dalam pembangunan dan perbaikan kegiatan dalam perekonomian dengan baik.
• Pemerintah dapat dan berhak mutlak turut campur maupun turun tangan  dalam hal pembentukan harga
• Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan karena bersifat pusat hanya satu wadah untuk mengaplikatifkan seluruh kegiatan perekonomian
• Jarang terjadi krisis ekonomi karena bersifat universal dan terkendali oleh pemerintah pusat
C.Kelemahan Dari Sistem Ekonomi Terpusat
• Karena bersifat pusat banyak monopoli politik yang terjadi dari seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan perekonomian tersebut.
• Mematikan inisiatif individu untuk maju, bersifat mutlak dan tidak bisa di ubah sehingga sangat banyak mematikan ide-ide, pemikiran, serta gagasan yang bersifat kedepan atau maju. Banyak sumber kretif masyarakat sehingga sebagian dari semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
• Masyarakat tidak diperkenangkan ataupun dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih produksi barang ataupun jasa yang konsumsi inginka dan Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
• Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah, karena di atur oleh pemerintah sehingga semua kegiatan di awasi dan di batasi oleh pemerintah.• Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi, karena sistem tersebut menganut memaksa dan sikap yang otoriter.
2.3 Sistem Perekonomian Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang menggabungkan antara sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar bebas. Sehingga, jalannya sistem ekonomi ini tidak hanya bergantung pada peraturan satu pihak saja. Untuk memahami pengertian sistem ekonomi ini, maka anda perlu mengetahui terlebih dahulu sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi pasar bebas.
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang dijalankan dengan melibatkan pihak pemerintah untuk menentukan segala peraturan terkait kegiatan ekonomi. Dalam sistem ini, pihak pasar atau masyarakat tidak berhak untuk melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan kehendak mereka. Mereka harus mengikuti segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, termasuk untuk menentukan harga dan sebagainya.
Sedangkan sistem ekonomi bebas pasar merupakan sistem ekonomi yang dijalankan sepenuhnya oleh pihak pasar atau masyarakat. Dalam sistem ini, segala peraturan terkait kegiatan perekonomian sepenuhnya ditentukan oleh pihak masyarakat sebagai pelaku kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah tidak berhak ikut campur dalam mengurusi segala peraturan perekonomian. Dalam sistem ini, pelaku kegiatan ekonomi yang kuat akan semakin kaya, sedangkan yang lemah akan semakin terpuruk.
Kemudian, sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berada di tengah tengah kedua sistem ekonomi tersebut. sistem ekonomi ini dijalankan dengan segala ketentuan yang ditetapkan oleh kedua belah pihak, yaitu pemerintah dan juga masyarakat pasar pelaku ekonomi.
Dengan demikian, dalam menjalankan sistem ekonomi ini tidak akan ada salah satu pihak yang lebih menguasai jalannya kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian, keberadaan pasar bebas tidak akan benar benar menggeser pihak pihak yang lemah dan meningkatkan pihak yang kuat, mereka dapat berjalan beriringan dengan adanya pihak pemerintah yang turut serta menjaga dan mengawasi jalannya sistem ekonomi.
Untuk dapat memahami secara lebih jelas terkait sistem ekonomi campuran, maka perhatikan beberapa ciri berikut:
1. Ada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pribadi sekaligus sektor sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
2. Sebagian besar interaksi ekonomi terjadi di pasar.
3. Persaingan tetap diperbolehkan, namun tetap berada di bawah pengawasan pihak yang berwenang agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat.
Klasifikasi dua sistem perekonomian yang terdahulu merupakan klasifikasi yang ekstrem. Dalam kenyataan kedua sistem itu tidak pernah muncul dalam bentuk murni. Sistem perekonomian campuran merupakan sintesis atau kombinasi antara kedua sistem tersebut lebih mendakati kenyataan. Kebanyakan negara pada masa sekarang memakai sistem perekonomian ini. Sistem perekonomian ini dikenal dengan berbagai nama: anatara lain demokrasi ekonomi, sistem perekonomian campuran (mixed) walfare state, dan sebagainya.
Di negara yang menganut sistem perekonomian campuran, pemerintah ikut campur tangan dalam menuntukan secara demokratis cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Tetapi campur tangan ini tidak berarti menghapus kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pihak swasta sehingga dalam sistem perekonomian ini terdapat pasar bebas.
Dalam sistem perekonomian campuran pemerintah dapat mengatur, mengawasi, menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan, dengan mendorong serta membimbing inisiatif swasta dan prakarsa rakykat. Diharapkan bahwa melalui campur tangan pemerintah ini susunan produksi nasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat, faktor-faktor produksi dapat digunakan denga efisien, dan distribusi pendapatan nasionail menjadi lebih merata. Yang menjadi persoalan adalah : Bagaimana sebaiknya cara yang ditempuh dan apakah campur tangan pemerintah, langsung dan tidak langsung, cukup dengan peraturan saja atau dengan tindakan? Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi serta sistem perekonomian yang dianut oleh negara yang bersangkutan. 
Dalam perekonomian campuran, sumber-sumber ekonomi bangsa termasuk faktor-faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok swasta, di samping sumber tertentu yang dikuasai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau pemerintah setempat. Dalam sistem ini pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Sistem ini banyak diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu ataupun kepada organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang paling mendasar dari berbagai sistem ekonomi yang ada terletak pada bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Ada sistem yang memperbolehkan seorang individu memiliki semua faktor produksi tetapi ada juga sistem yang tidak memperbolehkan hal ini sehingga semua faktor produksi di pegang oleh pemerintah. Secara umum;
a. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran.
1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal dan moeter, serta membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
b. Kelebihan Sistem Ekomomi Campuran.
1. Kestabilan ekonomi terjamin.
2. Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha untuk menengah dan kecil.
3. Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu.
4. Hak milik individu atas sumber produksi diakui walaupun ada pembatasan.
5. Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
c. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran.
1. Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta.
  2. Sulit menentukan batas antara produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta.
Sistem campuran (Hybrid Mixture – istilah dari Heilbroner), dimana pada satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya, akan tetapi memberikan kepada masyarakat untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya, akan tetapi disatu sisi lain pemerintah turut campur tangan dalam perekonomian, tujuannya adalah untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terdapat sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah biasanya dalam bentuk :
1. Membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dangan kegiatan usaha swasta umumnya hanya orientasinya lebih ditunjukan kepada keutamaan kepentingan masyarakat banyak.
3. Dalam bentuk kebijakan – kebijakan fisikal dan kebijakan –kebijakan moneter.
Bila diperhatikan, agaknya sistem ekonomi campuran inilah yang paling banyak diterapkan dan yang paling berhasil serta mampu bertahan hingga sekarang ini. Uni Soviet gagal dalam perekonomiannya yang menganut sistem komando/sosialis, sementara Amerika Serikat atau Eropa Barat umumnya meskiupun tidak dideklarasikan agaknya tidak bisa menjalankan sistem pasar bebas secara penuh (pemerintahan Barack Obama tahun 2009 mengucurkan dana talangan pada perusahaan sepeda motor Harley Davidson agar perusahaan ini tidak di pailitkan dan dibeli oleh perusahaan luar AS, padahal sistem talanga dana dari pemerintah adalah “haram” dalam sistem kapitalis), di mana pemerintah hanya menggeluti bidang Hankram dan luar negeri. Hal ini terbukti dari adanya undang-undang anti Monopoli dan anti Trust, anti dumping dan sistem kuota dari AS dan Eropa. Pada umumnya campur tangan pemerintah dalam perekonomian melalui kebijakan Fiskal dan Moneter  
         Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal modren berhubungan dengan kekuasaan negara untuk mengenakan pajak dan melakukan pengeluaran dengan tujuan untuk membawa output perekonomian dan kesempatan kerja yang bersangkutan ke tingkat-tingkat yang diingankan. Kebijkan fiskal meliputi tindakan yang berhubungan dengan pengeluaran pemerintah dan pemungutan pajak denga tujuan untuk mengubah permintaan total dan pengeluaran menuju ke posisi yang diingankan. Kebijakan fiskal memegang peranan penting dalam menstabilkan  tingkat kegiatan ekonomi dan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi dan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang dihendaki. Hal ini sangat berbeda dengan yang dianut oleh ahli ekonomi klasik.
Sampai dengan masa depresi pada permulaan tahun 1930-an berbagain golongan masyarakat masih berkeyakinan bahwa pemerintah harus melakukan kebijakan fiskal seimbang,yaitu pengeluaran harus sama atau sesuai dengan pendapatannya. Namun, pada kenyataannya kebijakan fiskal seimbang ini justru memburuk keadaan ekonomi yang sedang dihadapi. Karena pada masa depresi tingkat kegiataan ekonomi sangat rendah. Oleh karenanya pendapatan pemerintah yang terutama dari pajak sangat rendah pula, pendapatan pemerintah yang rendah memaksa pemerintah untuk mengurangi pengeluarannya. Tindakan ini memperburuk kedaan ekonomi pada masa itu karena pengeluarannya. Tindakan ini memperburuk keadaan ekonomi pada masa itu karena pengeluaraan secara keseluruhan (aggregate) makin menurun.
Kebijakan fiskal ini bertujuan untuk mengusahakan agar seluruh pengeluaran masyarakat dapat mencapai atau mendekati tingkat produksi maksimum yang dapat diciptakan oleh masyarakat itu. Tingkat produksi maksimum ini disebut pendapatan nasional pada tingkat kesempakatan kerja penuh atau pada kapasitas penuh. Dalam keadaan inflasi dimana terjadi kenaikan harga, pemerintah dapat melaksanakan salah satu atau gabungan dari dua kebijakan fiskal berikut:
1. Menaikkan pajak pendapatan rumah tangga. Akibat kenaikan pajak pendapatan adalah bahwa pemerintah masyarakat berkurang ini berarti bahwa daya beli masyarakat turun sehingga tingkat konsumsi masyarakat menurun.
2. Mengurangi pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah dikurangi dengan dengan harapan agar menciptakan kelebihan anggaran belanja pemerintah. Akibatnya adalah penurunan pengeluaran masyarakat secara  keselurahan (aggragate).
•Kebijakan Moneter
            Kebijakan ekonomi kedua yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan moneter. Dalam kebijakan ini pemerintah dapat mengatur tingkat pengeluaran masyarakat dengan mempengaruhi tingkat bunga. Kebijakan moneter ini dapat dibagi dalam beberapa jenis kebijakan yaitu;
1.         Mengubah tingkat cadangan-cadangan minum Bank Sentral kepada bank- bank komersial.
2.         Mengubah tingkat bunga pinjaman Bank Sentral kepada bank-bank komersial.
3.         Menentukan prioritas dan jenis-jenis pinjaman yang dapat diberikan oleh bank-bank komersial kepada nasabah.
Kebijakan moneter merupakan rangkaian tindakan pemerintah yang melalui penambahan atau pengurangan penawaran uang yang ditunjukkan ke arah sasaran utama : Menjaga stabilitas mata uang negara yang bersangkutan yang selanjutnya dapat menunjang sasaran-sasaran kebijakan yang lainnya.


















BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN :
Dalam suatu sistem ekonomi mempunyai banyak sekali kegunaan dan fungsi sangat penting bagi perekonomian yang ada di negera tersebut. 
Fungsi sistem ekonomi adalah sebagai berikut:
• Berfungsi Sebagai yang menyediakan dorongan atau motivasi untuk berproduksi barang yang akan di produksi
Maksudnya adalah dengan adanya sistem ekonomi, kegiatan perekonomian akan mempunyai patokan, dorongan, antusias dalam melakukan pembuatan produk atau barang yang akan diproduksi kepada pasar dan juga dengan adanya sistem ekonomi yang ada, perusahaan atau pasar tersebut menjadi fungsi sebagai penyedian barang yang akan di edarkan kepada konsumen.
• Berfungsi dalam mengkoordinasi  ataupun mengatur berbagai kegiatan individu maupun yang bersifat nasional dalam suatu perekonomian yang ada di negara tersebut.      
Maksudnya adalah dengan adanya sistem ekonomi kegiatan perekonomian menjadi terorganisir, terkoordinasi dalam kegiatan yang bersifat perorangan atau individu terhadap perekonomian yang terjadi di negara tersebut sebab bahwa semua kegiatan yang mempunyai sistem tersebut akan bisa di kendali dengan baik dalam kegiatan tersebut.
• Berfungsi sebagai pengatur maupun penggendali dalam pembagian hasil produksi maupun hasil yang akan di produksi di seluruh anggota ataupun kalangan masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan dalam sistem ekonomi.
Maksudnya adalah dengan adanya sistem ekonomi yang sudah atur dan diterapkan dalam kegitan perekonomian bisa menjadi pengatur dan penggendali dalam pembagian hasil yang akan di produksi di pasar atau masyarakat agar dapat diterapkan seperti yang diharapkan oleh pasar.
• Berfungsi Menciptakan mekanisme atapun sistem tertentu agar distribusi barang dan jasa yang diproduksi bisa berjalan dengan baik.
Maksudnya adalah dengan adanya sistem ekonomi yang sudah diatur dan diterapkan dalam kegiatan perekonomian bisa menciptakan suatu sistem tertentu untuk distribusi atau perantara barang dan jasa yang di produksi dan di hasilkan bisa berjalan dengan efektif dan berjalan baik serta lancar.

3.2 Saran :
Dengan kita mempelajari sistem perekonomian kapitalis, komando, campuran kita bisa tau kelebihan dan kekurangan dari ketiga sistem tersebut. Dengan demikian kita bisa membandingkan dari ketiga sistem perekonomian tersebut apakah cocok atau tidak diterapkan di Indonesia. Agar kita tidak mengulang kesalahan dari pengalaman negara-negara yang telah menjalankan ketiga sistem ekonomi tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA
di unduh pada hari senin, 26 Sep. 16 pukul 5.49 pm
di unduh pada hari Senin, 26 September 2016 5.52 Pm
di unduh pada hari kamis, 28 September 2016 pukul 06.45 PM
di unduh pada hari kamis, 28 September 2016 pukul 04.00 PM
Poli, Carla. 1997. Buku Panduan Mahasiswa : Ilmu Pengantar Ekonomi I. PT Gramedia Pustaka Utama
Putong, Iskandar. 2013. Ilmu Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro. PT Mitra Wacana Media
Faunah, Dewi. Hartowo. Winarti 1986. Pengantar Ilmu Ekonomi. Penerbit Karunika Jakarta Universitas Terbuka
Rahardja, Prathama. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi Indonesia





[2] Putong, Iskandar. 2013. Ilmu Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro. PT Mitra Wacana Media
di unduh pada hari kamis, 28 September 2016 pukul 04.00 PM

Komentar

Postingan Populer